Materi 1 (Pengertian Kampanye)

 Apa itu Kampanye?

Rogers dan Storey (1987) yang mengatakan kampanye adalah serangkaian tindakan komunikasi yang terencana dengan tujuan untuk menciptakan efek tertentu pada sejumlah besar khalayak yang dilakukan secara berkelanjutan pada kurun waktu tertentu (Venus, 2004:7).

Kampanye ini juga sering kita lihat pada baliho, brosur, ataupun banner serta spanduk yang bisa berupa pencalonan pemerintah daerah, bupati, gubernur, presiden. Tetapi, kampanye juga tidak hanya terfokus pada dunia politik saja. Contohnya adalah tentang kesehatan, perekonomian, suatu produk dll.

Kampanye ini memang sering kali teringat dengan "politik". Tetapi, kampanye ini bisa digunakan oleh semua bidang untuk meningkatkan atensi atau perhatian tentang yang sedang dikampanye kan ini. Semakin kreatif kampanye, semakin masyarakat memiliki rasa penasaran yang tinggi tentang yang dikampanye kan tersebut.


Kampanye adalah Propaganda?

Kampanye dan Propaganda adalah suatu hal yang beda. Namun, sering terbersit dipikiran bahwa Propaganda adalah bagian dari kampanye.


Bisa dilihat pada tabel diatas yang berisi perbedaan dari Kampanye dan Propaganda.

Ciri Kampanye

  • Tindakan kampanye yang ditunjukan menciptakan efek atau dampak tertentu
  • Jumlah khalayak dan sasaran yang besar
  • Biasanya dipusatkan pada kurun waktu tertentu
  • Melalui serangkaian tindakan komunikasi yang terorganisasi

Tujuan Kampanye

  • Untuk melakukan perubahan.
  • Upaya perubahan yang dilakukan selalu berkaitan dengan aspek  (Pfau dan Parrot, 1993):
  • Pengetahuan (knowledge)
  • Sikap (attitude)
  • Perilaku (behavioural)
Tiga aspek tersebut oleh Ostergaard (2002) disebut dengan Istilah 3A yaitu, Awareness, Attitude, dan Action.

Jenis-Jenis Kampanye Menurut Charles U. Larson (1992)

  • Product Oriented Campaigns
Istilah lainnya commercial campaign dan corporate campaign, maksudnya tidak hanya kampanye untuk menjual sebuah produk tapi termasuk juga kampanye yang diarahkan untuk membangun merek perusahaan (Corporate Branding) dan CSR.

  • Candidate Oriented Campaigns
kampanye berorientasi kandidat, yang umumnya dimotivasi oleh hasrat untuk memperoleh kekuasaan politik. Disebut juga political campaign.

  • Ideologically or Cause Oriented Campaigns
Kampanye ini oleh Kotler disebut Social Change Campaign yakni, kampanye yang ditunjukkan untuk menangani masalah-masalah social melalui perubahan sikap dan perilaku publik yang berkaitan.



Raymond S. Ross mengembangkan istilah “Four Primary Persuasive Orientation of Campaign” yang membagi menjadi 4 jenis: 

  • Efforts to select candidate : untuk menyeleksi orang-orang dalam kegiatan kampanye.
  • The selling of product or service : untuk menjual produk atau jasa.
  • Social reform efforts to form or change attitudes or behaviors on an issue : untuk merubah sikap atau kebiasaan terhadap suatu isu.
  • Efforts to improve the images of organization or person : untuk memberikan citra yang baik pada organisasi atau orang.

Model-Model Kampanye

1. MODEL KOMPONENSIAL KAMPANYE (COMPONENTIAL CAMPAIGN MODEL)
Model ini mengambil komponen-komponen pokok yang terdapat dalam suatu proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan kampanye. Unsur-unsur yang terdapat di dalamnya meliputi : sumber kampanye, saluran, pesan, penerima kampanye, efek dan umpan balik. Model ini lebih mudah diidentifikasi menggunakan pendekatan transmisi (transmission approach) ketimbang interaction approach. Alasannya adalah kampanye merupakan kegiatan komunikasi yang direncanakan, bersifat purposive (bertujuan), dan sedikit membuka peluang untuk saling bertukar informasi dengan khalayak (interactive).

2. MODEL PROSES PENGARUH KAMPANYE


3. MODEL KAMPANYE OSTERGAARD
Menurut Ostergaard, sebuah rancangan program kampanye untuk perubahan sosial yang tidak didukung oleh temuan-temuan ilmiah tidaklah layak untuk dilaksanakan. Alasannya, karena program semacam itu tidak akan menimbulkan efek apapun dalam menanggulangi masalah sosial yang dihadapi. Jadi langkah pertama yang harus dilakukan sumber kampanye adalah mengidentifikasi masalah faktual yang dirasakan.

4. THE FIVE FUNCTIONAL STAGES DEVELOPMENT MODEL
Fokus model ini adalah pada tahapan kegiatan kampanye, bukan pada pertukaran pesan antara campaigner dan campaignee.

5. THE COMMUNICATIVE FUNCTIONS MODEL
Model ini diterapkan untuk jenis Candidate oriented campaigns.

6. MODEL KAMPANYE NOWAK DAN WARNERYD
Menurut McQuail & Windahl (1993) model kampanye Nowak dan Warneryd merupakan salah satu contoh model tradisional kampanye. Pada model ini proses kampanye dimulai dari tujuan yang hendak dicapai dan diakhiri dengan efek yang diinginkan. Yang perlu diperhatikan dari model ini adalah masing-masing elemennya saling berhubungan.

7. THE DIFFUSION OF INNOVATION MODEL
Model difusi inovasi ini umumnya diterapkan dalam kampanye periklanan dan kampanye yang berorientasi pada perubahan sosial. Penggagasnya adalah Everett M. Rogers. Dalam model ini Rogers menggambarkan adanya empat tahap yang akan terjadi ketika proses kampanye berlangsung (Larson, 1993).

8. MODEL KAMPANYE KOMUNIKASI KESEHATAN STRATEGIS
Model kampanye ini berfokus dalam memengaruhi masyarakat untuk menjalani pola hidup sehat sesuai dengan tujuan dari kampanye yang penulis rancang, yakni mengonsumsi serat.

9. MODEL KOMPONEN DAN TAHAPAN KAMPANYE SIMON
Robert E. Simons (1990), professor komunikasi darimUniversitas Boston-Amerika Serikat, yang menegaskan bahwa keberhasilan mencapai tujuan kampanye banyak ditentukan oleh kemampuan kita dalam merancang, menerapkan dan mengevaluasi program kampanye secara sistematis dan strategis. Kemampuan semacam itu, lanjut Simons, harus dilandasi oleh pemahaman teoretis terhadap berbagai dimensi kampanye serta kecakapan teknis dalam menerapkannya.

10. MODEL MANAJEMEN KAMPANYE
Jonhson Cartee dan Copeland (1997) adalah suatu kemampuan untuk merancang, melaksanakan, mengendalikan serta mengevaluasi program-program secara rasional, realistis, efektif dan efisien.


STUDI KASUS

Product Oriented Campaigns

Iklan Marjan (Baruna Sang Penjaga Samudera)

Kampanye yang diatas termasuk ke dalam Product Oriented Campaigns. Dalam kampanye tersebut terdapat cerita rakyat untuk mempromosikan produk yang dijual. Karena gaya iklan yang berbeda itu, menarik perhatian masyarakat untuk membeli produk yang ada di toko swalayan terdekat.

Ke kreatifan dalam membuat iklan tersebut dan berbeda daripada iklan sebelumnya. Bisa membuat peningkatan penjualan serta semakin dikenal nya produk oleh masyarakat lokal maupun non-lokal.

Maka dari itu, penggunaan teknologi yang benar akan menciptakan tanggapan yang positif.


Komentar